Blog
December 1, 2022

Metode Langsung dan Tak Langsung GNSS RTK Untuk Rekonstruksi Batas Bidang Tanah

Pekerjaan Rekonstruksi Batas Bidang Tanah atau Pengembalian Batas Bidang Tanah adalah pekerjaan yang sangat penting demi terjaminnya kepastian letak batas bidang tanah yang telah disepakati oleh pihak – pihak yang berbatasan, namun kondisi terkini batas bidang tanah tersebut hilang atau tidak ditemukan. Dalam menemukan atau memasang kembali batas tersebut harus tepat posisinya seperti sedia kala saat pengukuran dan penetapan tanda batas bidang tanah dilaksanakan. Prinsip dasar penggunaan GNSS untuk kegiatan rekonstruksi batas adalah penggunaan koordinat batas – batas bidang tanah yang telah diketahui sebelumnya, kemudian diletakkan kembali di lapangan karena tanda batas bidang tanah tersebut hilang. Metode Rekonstruksi Batas Bidang Tanah menggunakan GNSS dapat dilaksanakan dengan menggunakan dua metode yaitu metode langsung dan metode tidak langsung.

Sebelum masuk ke pembahasan metode langsung dan tidak langsung, ada beberapa kelebihan GNSS untuk pengukuran bidang tanah, yaitu:

  1. GNSS/GPS Geodetic dapat digunakan setiap saat tanpa tergantung waktu dan cuaca 
  2. Satelit-satelit GNSS mempunyai ketinggian orbit yang cukup tinggi yaitu sekitar 20.000 km di atas permukaan bumi serta dengan jumlah yang relatif cukup banyak. Hal ini menjadikan GNSS dapat meliput wilayah yang cukup luas sehingga dapat digunakan oleh banyak orang sekaligus. 
  3. Penggunaan GPS Geodetic dalam penentuan posisi relatif tidak terlalu terpengaruh dengan kondisi topografis daerah survei dibandingkan dengan penggunaan metode terestris. 
  4. Posisi yang ditentukan oleh GNSS / GPS Geodetic mengacu ke suatu datum global yang relatif teliti dan mudah direalisasikan, yaitu datum WGS 84. 
  5. GNSS dapat memberikan ketelitian posisi yang spektrumnya cukup luas. Dari yang sangat teliti (orde millimeter) sampai orde meter. 
  6. Pemakaian sistem GNSS tidak dikenakan biaya. 
  7. Lebih efisien dalam waktu, biaya operasional, dan tenaga. 
  8. Celah untuk memanipulasi data pada pengukuran GNSS lebih sulit dibandingkan menggunakan metode terestris 
  9. Relatif mudah dipelajari sekalipun oleh orang awam yang belum pernah menggunakan. 

Akan tetapi terdapat keterbatasan dari teknologi GNSS tersebut antara lain: 

  1. Tidak boleh ada penghalang antara receiver dan satelit 
  2. Komponen tinggi yang dihasilkan adalah tinggi dengan acuan ellipsoid 
  3. Perlu proses yang relatif tidak mudah untuk menganalisa data

Nah, apa itu metode langsung dan metode tidak langsung dalam pekerjaan Rekonstruksi batas Bidang Tanah?

Metode Langsung

Ilustrasi Metode Langsung (Abidin, 2007)

Rekonstruksi Batas menggunakan metode langsung merupakan rekonstruksi yang dilakukan dengan pengukuran di lapangan menggunakan GNSS secara langsung memperoleh koordinat yang diperlukan. Karena koordinat tersebut diperlukan secara langsung di lapangan maka metode diferensial GNSS secara real-time dan komunikasi data secara real-time antara receiver GNSS di stasiun referensi/base sation dengan receiver GNSS yang bergerak (rover) sangat penting dan menjadi kebutuhan utama. Penentuan posisi relatif secara real-time, terdapat dua sistem yaitu DGPS (Differential GPS) dan RTK (Real Time Kinematic). 

Untuk bidang tanah yang cukup luas maka penggunaan metode DGPS sangat memungkinkan karena ketelitian yang diperoleh bisa mencapai 2 meter. Perkembangan terkini DGPS bisa sampai level 5 cm. Sedangkan untuk bidang tanah yang tidak terlalu luas bisa menggunakan metode RTK, karena fraksi ketelitian yang diperoleh bisa mencapai level 2 – 5 cm. RTK sekarang terdapat dua cara untuk komunikasi data yaitu RTK Radio dan RTK melalui Internet (CORS) atau NTRIP.

Metode Tidak Langsung

Ilustrasi Metode Tidak Langsung (Abidin, 2007)

Rekonstruksi Batas menggunakan metode tidak langsung merupakan kegiatan rekonstruksi batas yang dilakukan dengan menentukan koordinat dua buah titik bantu di sekitar batas bidang tanah yang hilang dengan menggunakan metode diferensial dengan GNSS. Dari dua titik bantu tersebut yang telah diukur koordinatnya menggunakan GNSS, diukur secara terestris batas – batas bidang tanah yang hilang menggunakan data jarak dan sudut. Kemudian, dihitung koordinat titik – titik batas bidang tanah tersebut sehingga batas – batas bidang tanah tersebut dapat direkonstruksi kembali letaknya di lapangan.

Nah itu dia Sobat Kompas dua metode yang biasanya digunakan untuk kegiatan Rekonstruksi Batas Bidang Tanah dengan GNSS. Masih banyak lagi yang akan kita bahas mengenai GNSS seperti apa itu RTK Radio dan metode-metode pengukuran GNSS lainnya.

Ditulis ulang oleh: Maria Natasha Maharani, 20 Maret 2024

Sumber:

Wahyono, Eko B. & Suhattanto, Muh A. Modul “Survey Satelit Pertanahan”. Prodi D4 Pertanahan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanahan (STPN) Yogyakarta. 2019

Continue reading

PT Kompas Navigasi Indonesia Turut Ramaikan Rakerprov INKINDO Sulteng 2022

Learn More

Apa perbedaan peta topografi dan peta batimetri ?

Learn More

Perubahan Pada Receiver GNSS Dari Dulu Hingga Sekarang

Learn More
Kompas Navigasi
Kompas Navigasi Indonesia
Kompas Navigasi Indonesia
Halo
Ada yang bisa kami bantu ?
Start Whatsapp Chat